Tarahum terinspirasi dari sabda Rasulullah ﷺ yang menggambarkan betapa kuat dan istimewanya ikatan di antara orang-orang beriman—sebuah hubungan yang tidak tertandingi oleh ikatan apa pun di muka bumi.

Hadits inilah yang menjadi ruh lahirnya Tarahum—sebuah ikatan kebersamaan yang dibangun bukan oleh kepentingan dunia, melainkan oleh iman dan ukhuwah.

Para ulama menjelaskan bahwa dalam hadits ini terkandung tiga pilar utama kebersamaan kaum beriman, sebagaimana diterangkan oleh Imam Ibnu Abi Hamzah dan dinukil oleh Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari:

• 1. Tawadud (Mawaddah)
  Saling mencintai yang diwujudkan melalui komunikasi, silaturahim, perhatian, dan memberi.
• 2. Tarahum (Rahmah)
  Saling merahmati, di mana ikatan kasih sayang lahir murni karena iman dan persaudaraan.
• 3. Ta‘athuf
  Saling membantu, menolong, dan menguatkan satu sama lain hingga terbentuk ikatan yang kokoh.

Tarahum hadir sebagai ruang kebersamaan untuk menghidupkan nilai-nilai ini. Kami meyakini bahwa kebaikan yang dilakukan oleh setiap individu, ketika dikumpulkan dalam satu ikatan iman, akan berubah dari mata air kecil menjadi gelombang besar—mengalirkan manfaat, menguatkan persaudaraan, dan menghadirkan keberkahan.

Dengan semangat saling mencintai, mengasihi, berkomunikasi, membantu, dan menolong dalam rida Allah, Tarahum ingin menjadi rumah kebersamaan yang menumbuhkan kasih sayang dan kebermanfaatan bagi umat.